A. Penyelidikan IPA.....................................................
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain sebagai berikut :
1. Pegamatan
Menggunakan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.
2. Membuat inferensi = Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan.
3. Mengomunikasikan = mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan.
- Penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan pengetahuan yang demikian kompleks. Pengetahuan tersebut digolongkan mejadi 4, yaitu :
- Penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan pengetahuan yang demikian kompleks. Pengetahuan tersebut digolongkan mejadi 4, yaitu :
1. Fisika = Mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya meteri, energy, gaya, gerak, panas, cahaya, dan berbagai gejala lam fisik lainnya.
2. Kimia = Meliputi penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat.
3. Biologi = Menpelajari tentang system kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
= Mempelajari asal mula bumi, perkembangan dan keadaan saat ini, bintang bintang, planet planet, dan berbagai benda langit lainnya.
A. Besaran
- Besaran Fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan sengan angka.
- Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu.
- Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
Misal : Volume (m3), luas (m2), kecepatan (m/s), gaya (N), tekanan (N/m2), percepatan (m/s2)
- Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Contoh : Gaya, kecepatan, berat.
- Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki nilai saja.
Contoh : Panjang, luas, waktu, suhu.
B. Satuan
- Satuan adalah alat pembanding dalam pengukuran.
- Satuan baku adalah satuan yang hasil pengukurannya sama untuk setiap orang dan diakui secara internasional.Contoh : kg, gram, cm, m, km, liter, oC.
- Satuan tidak baku adalah satuan yang hasil pengukurannya tidak sama untuk setiap orang dan tidak diakui sacara internasional. Contoh : Jengkal, kaki, gayung, hasta, depa.
C. Macam macam alat ukur.
1. Panjang
a. Mistar dengan ketelitian 1mm.
b. Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm.
c. Mikrometer skrup dengan ketelitian 0,001mm.
2. Massa
a. Neraca pasar/timbangan.
b. Neraca dua lengan.
c. Neraca tiga lengan/neraca O hauss.
d. Neraca kamar mandi.
3. Waktu.
a. Arloji.
b. Jam pasir.
c. Jam matahari.
d. Stop wacth.
4. Volume.
4. Volume.
a. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya teratur digunakan rumus volume benda.
b. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur digunakan gelas berpancur dan gelas ukur yang berisi air.
- Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.
- Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuan.
- Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.
- Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuan.
B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan ........
Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Satuan adalah sesuatu untuk membandingkan ukuran suatu besaran. Misalnya, saat melakukan pengukuran panjang meja dengan menggunakan jengkal. Maka, pengukuran tersebut dilakukan dengan membandingkan panjang meja dengan panjang jengkal. Jengkal dipakai sebagai satuan pengukuran, misalnya panjang meja sama dengan 6 jengkal. Jika ada 3 teman yang melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing, tentu hasilnya berbeda-beda.
Untuk itulah diperlukan satuan yang disepakati oleh semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku. Satuan baku merupakan satuan yang digunakan secara umum di seluruh dunia, misalnya meter inchi, gallon, mil, dan sebagainya yang banyak digunakan seluruh dunia. Sedangkan jengkal, depa merupakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku satuan yang digunakan masyarakat setempat, sehingga nilainya berbeda untuk tiap daerah dan tiap orang yang mengukur.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Sistem internasional (si) merupakan sistem satuan yang digunakan di seluruh dunia. Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites.
Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan, seperti kilometer. Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi.
Awalan Satuan (dalam SI) dan Kelipatannya
No. | Awalan | Simbol | Kelipatan |
1. | Tera | T | 1012 |
2. | Giga | G | 109 |
3. | Mega | M | 106 |
4. | kilo | k | 103 |
5. | hekto | h | 102 |
6. | deka | da | 10 |
7. | desi | d | 10-1 |
8. | senti | c | 10-2 |
9. | mili | m | 10-3 |
10. | mikro | μ | 10-6 |
11. | nano | n | 10-9 |
Sistem Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti ditunjukkan pada tabel di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mwatt berarti sama dengan 500.000.000 watt. Jadi, penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain.
*Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan satuan. Besaran ada 4 macam yaitu Besaran Pokok, Besaran Turunan, Besaran Vektor dan Besaran Skalar.Besaran Pokok adalah besaran asli yang satuannya didefinisikan tersendiri dan telah ditetapkan terlebih dahulu daripada besaran yang lain. Besaran Pokok meliputi : panjang (l : huruf L kecil), massa (m), waktu (t), suhu (T), kuat arus listrik (I) dan intensitas cahaya (J).Panjang adalah jarak antara 2 titik, massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda, waktu adalah selang antara 2 kejadian atau 2 peristiwa, suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada kawat penghantar dalam rentang waktu tertentu .Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran Turunan meliputi : luas (L), volume (V), massa jenis (r), kecepatan (v), berat (W), berat jenis (S) dan percepatan (a).Besaran Turunan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Adapun Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki nilai dan satuan. Besaran Skalar meliputi : panjang, massa, waktu, dan suhu.Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai, satuan dan arah. Besaran Vektor meliputi : gaya, kecepatan, percepatan dan berat.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya menjadi dasar penentuan satuan besaran lain.
a. Panjang
Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon. Untuk keperluan sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar. Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan
Berdasar tabel tersebut:
» 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m)
» 1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m
Sebaliknya, diperoleh
» 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km
» 1 m = 100 cm
Beberapa alat pengukur panjang misalnya pita ukur atau metlin, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung. Meteran gulung dan penggaris mampu mengukur paling kecil 1 mm, tetapi jangka sorong mampu mengukur sampai 0,1 mm. Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran.
b. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa benda. Dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk massa. Namun, sesungguhnya massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari berat dia saat di bumi.
Dalam SI, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat menggunakan satuan newton (N). Satu kilogram standar (baku) sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis. Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4°C.
Massa suatu benda dapat diukur dengan neraca lengan, sedangkan berat diukur dengan neraca pegas. Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih praktis, yaitu neraca digital. Pada neraca digital, hasil pengukuran massa langsung muncul dalam bentuk angka dan satuannya. Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain. Misalnya, gram (g) dan milligram (mg) untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw)untuk massa-massa yang besar.
» 1 ton = 10 kw = 1.000 kg
» 1 kg = 1.000 g
» 1 g = 1.000 mg
Untuk menimbang massa benda dengan neraca Ohaus, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut.
- Kalibrasikan neraca hingga posisi lengan mendatar, saat semua beban geser diangka 0 dengan cara memutar skrup kalibrasi.
- Geser-geser beban geser sehingga seimbang, mulailah dengan beban geser yang paling besar.
- Baca hasilnya dengan cara menjumlahkan
c. Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan akhir gerak. Waktu dapat diukurdengan jam tangan atau stopwatch.
Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasar jam atom ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad.
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon
Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, dapat digunakan satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (μs).
Panjang, massa, dan waktu merupakan besaran pokok. Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok seperti Tabel di bawah ini.
No. | Besaran Pokok | Satuan | Simbol Satuan |
1. | Panjang | meter | m |
2. | Massa | kilogram | kg |
3. | Waktu | sekon | s |
4. | Kuat Arus | ampere | A |
5. | Suhu | kelvin | K |
6. | Jumlah Zat | mol | mol |
7. | Intensitas Cahaya | candela | cd |
Besaran-besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabeldi atas, tergolong sebagai besaran turunan. Misalnya, luas ruang kelas. Jika ruang kelas berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Maka, luas dalam SI memiliki satuan meter x meter, atau meter persegi (m²)
a. Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.
b. Volume
Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya balok, dapat ditentukan dengan mengukur terlebih dulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok menggunakan satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm³). Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh bersatuan meter kubik (m²).
Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh karena itu, jika zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume zat cair dapat dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut.
c. Konsentrasi Larutan
Salah satu besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K) . Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Edo melarutkan 20 gram gula ke dalam 2 liter air. Berapakah konsentrasi larutan gula yang terbentuk dalam satuan g/L?. Pada contoh larutan tadi, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi dengan volume air (zat pelarut) yaitu
K = | Massa terlarut | = | 20 gram | = 10 gram/liter |
Volume pelarut | 2 liter |
d. Laju Pertumbuhan
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman. Misalkan, menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanamanmu 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Maka dapat ditentukan laju pertumbuhan jagung itu, yakni
Laju pertumbuhan = | Pertambahan tinggi | = | (60-20 cm) | = | 40 | = 4 cm/hari |
Selang Waktu | 10 | 10 |
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran.
Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
Satuan Baku dan Tidak Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.
Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Ukur Panjang
1. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam, maupun diameter dalam tabung.
Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis, misalkan plat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
Alat Ukur Massa
1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.
3. Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian 0,001 gram.
4. Neraca Pasar
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.
Alat Ukur Waktu
1. Arloji
Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon
2. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon
3. Jam Matahari
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini, orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk waktu.
ALAT UKUR SUHU
Suhu merupakan keadaan panas atau dinginnya suatu benda atau lingkungan. Mengetahui suhu sangat penting agar manusia tau apa yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, alat ukur suhu dibutuhkan agar manusia bisa mengetahui suhu sesuatu dengan tepat.
Alat ukur suhu yang lebih dikenal dengan termometer ini mempunyai beberapa macam berdasarkan fungsi maupun bahan yang digunakan di dalamnya. Berikut delapan jenis termometer yang banyak digunakan.
1. Termometer Klinis
Termometer ini mungkin menjadi jenis dari termometer yang paling sering anda jumpai. Hal ini karena memang termometer klinis merupakan jenis termometer yang digunakan oleh dokter.
Biasanya alat ukur suhu tubuh dengan skala 35°C sampai 42°C ini digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit.
Biasanya terdapat lekukan sempit yang ada di atas wadahnya agar saat termometer diangkat suhu di termometer tidak berubah.
2. Termometer Laboratorium
Merupakan termometer yang menggunakan air raksa maupun alkohol sebagai petunjuk suhunya. Termometer laboratorium merupakan alat ukur suhu air, baik itu air panas maupun air dingin.
Untuk membuat termometer ini menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu, maka pipa yang digunakan berukuran kecil.
Selain itu, biasanya dinding termometer akan dibuat menjadi setipis mungkin.
3. Termometer Ruang
Merupakan alat ukur suhu udara pada suatu ruangan dan biasanya diletakkan pada dinding. Prinsip kerjanya tak jauh berbeda dengan termometer lainnya, karena juga menggunakan air raksa.
Perbedaannya hanyalah terdapat pada skala dari termometer ini, yaitu berkisar antara suhu -50°C sampai 50°C.
Termometer jenis ini banyak dijumpa di perkantoran dan juga industri, walau ada juga yang menggunakan di rumah pribadi.
4. Termometer Digital
Jenis termometer yang satu ini merupakan perwujudan dari perkembangan zaman dan teknologi pada saat ini.
Prinsip kerjanya sama dengan jenis termometer lainnya yang menggunakan bahan logam sebagai pengkuru suhunya.
Cara kerjanya yaitu memanfaatkan sifat logam yang akan memuai saat suhu panas dan menyusut ketika suhu dingin.
Perubahan tersebut yang diterjemahkan dan kemudian ditampilkan dengan bentuk angka sehingga bisa langsung terbaca.
5. Termometer Bimetal
Termometer yang satu ini menggunakan zat padat sebagai pengukur suhunya, yaitu menggunakan bahan logam.
Prinsip kerja thermometer jenis ini adalah logam akan memuai saat suhu panas dan akan menusut saat suhu dingin.
Alat ukur ini mempunyai dua logam yang bisa memuai dengan berbeda yang dikeling menjadi satu.
6. Termometer Inframerah
Alat ukur suhu selanjutnya merupakan termometer inframerah yang bisa mendeteksi temperatur secara optik.
Radiasi dari energi sinar inframerah ini diukur dan disajikan menjadi suatu suhu. Dengan menggunakan termometer ini anda dapat mengukur suhu dengan waktu yang relatif cepat dan juga cermat.
Selain itu, anda juga bisa mengukur suhu benda di kejauhan tanpa harus menyentuhnya.
7. Termometer Termokopel
Termokopel menggunakan logam jenis konduktor yang berbeda sebagai sensor suhunya yang nantinya digunakan sebagai pendeteksi dan pengukur suhu.
Dua logam konduktor tersebut ujungnya akan digabungkan sehingga dapat menimbulkan efek Termo-Elektrik.
Jenis termometer yang satu ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu peralatan elektronik ataupun listrik.
8. Termometer Six Bellani
Untuk sensor suhunya, termometer yang satu ini bisa dibilang cukup unik, karena menggunakan dua cairan sekaligus.
Dua cairan tersebut adalah air raksa dan juga alkohol yang digunakan secara bersama sama pada satu termometer.
Hal ini membuat termometer six bellani bisa menunjukkan suhu tertinggi dan terendah dalam waktu tertentu. Itulah mengapa Termometer ini juga disebut dengan Termometer maksimum – minimum.
Nah, sekarang anda tak perlu bingung lagi apabila menemukan alat ukur suhu yang berbeda dari yang anda temui di rumah sakit.
Karena memang termometer tak hanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh saja, melainkan berbagai suhu lainnya.
ALAT UKUR KUAT ARUS LISTRIK
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran – besaran listrik yang mengalir seperti hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I), Beda Potensial listrik (V), Daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yang digunakan yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.
Berikut adalah alat-alat ukur listrik dan fungsinya yang sering digunakan :
1. Amperemeter
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus yang mengalir pada sebuah penghantar dengan memakai Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.
2. Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada sebuah hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
3. Voltmeter
Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berfungsi sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode.
4. Wattmeter
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5.Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. Namun, dari kedua jenis multimeter tersebut dapat mengukur listrik AC maupun DC.
6. Megger
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah. Megger ini sering digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
b. Kabel tegangan tinggi dan rendah
c. Transformator.
7. KWH Meter
Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari suatu KWH Meter merupakan kumparan tegangan , kumparan arus , piringan aluminium , magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
8. Oscilloscope (Osiloskop)
Osioloskop ialah alat ukur yang dapat menunjukkan terhadap Anda ‘gambaran atau bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama halnya dengan penggambaran pada layar televisi. Osioloskop terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah katode ( electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut dengan Electrone Gun. Elektron – elektron disebut pancaran sinar katode karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan osioloskop disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO
LATIHAN:
1. Sebutkan yang termasuk besaran pokok !
2. Sebutkan yang termasuk besaran turunan !
3. Bagaimana ketelitian dari jangka sorong dan mikrometer sekrup sebagai alat ukur !
4. Sebutkan alat ukur :
a.Panjang
b.Massa
c.Waktu
d. Suhu
LATIHAN:
1. Sebutkan yang termasuk besaran pokok !
2. Sebutkan yang termasuk besaran turunan !
3. Bagaimana ketelitian dari jangka sorong dan mikrometer sekrup sebagai alat ukur !
4. Sebutkan alat ukur :
a.Panjang
b.Massa
c.Waktu
d. Suhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar