Rabu, 07 Oktober 2020

KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

 

1. Klasifikasi Materi 


Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang. Berdasarkan wujudnya, materi ada 3 yaitu : zat padat, cair dan gas. Berdasarkan komposisisnya, materi ada 2 yaitu : zat tunggal dan Campuran. 

Perbedaan zat padat, cair dan gas 

Zat tunggal meliputi unsur dan senyawa, campuran meliputi campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen meliputi larutan asam, basa dan garam. Campuran heterogen meliputi suspensi dan koloid. 

2. Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa dan Campuran

Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom. Unsur terdiri atas 1 jenis atom. 

Unsur ada 3 macam yaitu 1). Unsur logam contohnya besi, tembaga, emas, alumunium, perak, tembaga dan sebagainya. 2). Unsur nonlogam contohnya belerang, hidrogen, oksigen dan sebagainya. 3). Unsur semilogam contohnya germanium dan silikon. 

Unsur memiliki lambang tersendiri  agar mudah digunakan dalam penulisan reaksi kimia. Lambang unsur memiliki sistem penulisan sebagai berikut : 

1). Nama unsur diambil dari Bahasa Latin, contoh : nama latinnya besi yaitu Ferum, ditulis dengan huruf F

2). Diambil dari huruf pertama dan ditulis dengan huruf kapital (besar), contoh : Oksigen ditulis dengan O 

3). Apabila huruf pertamanya sama maka ditulis menggunakan 2 huruf, dengan huruf pertamanya kapital dan huruf keduanya kecil. Contoh : Nitrogen ditulis dengan N, Nikel ditulis dengan Ni. 

Sistem Priodik Unsur

Unsur logam dan non logam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia yaitu : 

Senyawa adalah gabungan antara 2 unsur atau lebih dari hasil reaksi kimia. Senyawa juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur kimia yang lebih sederhana. Senyawa ada 2 jenis yaitu : senyawa alam dan senyawa buatan. 

Senyawa alam dapat ditemukan di alam sebagai mineral, contohnya : kapur, garam, dan air. Senyawa buatan sengaja dibuat oleh manusia, contohnya : alkohol, gula, vitamin, dan sebagainya.  

Contoh senyawa sederhana dan unsur pernyusunnya 

Campuran adalah zat yang tersusun dari 2 atau lebih unsur dan senyawa, yang mana sifat dari unsur dan senyawa nya tidak hilang. Bedanya campuran dengan senyawa yaitu senyawa merupakan hasil dari reaksi kimia, sedangkan campuran bukan hasil dari reaksi kimia. 

Ada 2 jenis campuran, yaitu : 

1). Campuran Homogen adalah campuran yang komposisi zat penyusunnya merata. Contohnya air dengan garam, air dengan gula, dan sebagainya. Campuran homogen disebut juga dengan larutan. Larutan asam, basa dan garam juga merupakan campuran homogen. 

2). Campuran Heterogen adalah campuran yang komposisi zat penyusunnya tidak merata. Contohnya air dengan kopi, bensin dengan minyak tanah, dan sebagainya. 


3. Perbedaan Larutan Asam, Basa, dan Garam

Larutan adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat penyusunnya. Larutan terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang sering digunakan yaitu air, alkohol dan kloroform. 

Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion Hidrogen () ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion Hidroksida () ketika dilarutkan dalam air. Garam adalah senyawa yang terdiri dari campuran larutan asam dengan basa, contohnya Natrium Hidroksida (NaOH). 

Ciri – ciri larutan asam : 

1). Rasanya masam (Tidak boleh dicicipi kecuali dalam makanan)
2). Dapat menimbulkan korosi 
3). Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. 

Pengujian larutan asam dapat menggunakan cara yaitu : kertas lakmus merah, kertas lakmus biru, metil merah, metil jingga, dan mahkota bunga jika salah satu dari mereka dicelupkan kedalam larutan asam, makan akan berubah warna menjadi merah. Apabila diukur menggunakan pH meter akan menunjukkan pH dibawah 7. 

Ciri – ciri larutan basa : 

1). Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicicipi)
2). Terasa licin di kulit 
3). Mengubah lakmus merah menjadi biru. 

Pengujian larutan basa dapat menggunakan cara : 

  1. Kertas lakmus merah dan lakmus biru dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru 
  2. Metil merah dan metil jingga direaksikan dengan larutan basa akan berwarna kuning
  3. Fenoftalein direaksikan dengan larutan basa akan berwarna merah
  4. Mahkota bunga direaksikan dengan larutan basa akan berwarna biru 

Garam adalah gabungan antara asam dan basa hasil dari reaksi netralisasi. Garam yang sering digunakan adalah garam dapur atau natrium klorida (NaCl). Contoh reaksi netralisasi yaitu : 

HCl + NaOH NaCl + O

Asam klorida + natrium hidroksida menjadi garam natrium klorida + air 

Larutan asam, basa, dan garam juga dapat dibedakan dengan derajat keasaman (pH). Jika larutan bersifat asam maka mempunyai pH <7, jika bersifat garam atau netral maka pH nya adalah 7, dan jika bersifat basa maka mempunyai pH >7. 

SUMBER:https://wirahadie.com/materi-ipa-kelas-7-klasifikasi/

LATIHAN:

1.Jelaskan campuran homogen dan heterogen!

2.contohkan campuran homogen dan campuran heterogen

3.jelaskan ciri-ciri:

  a. ASAM

  b. BASA

  c. GARAM


Rabu, 02 September 2020

Mengelompokkan Makhluk Hidup Berdasarkan Sistem Klasifikasi.

 

  • Mengelompokkan Makhluk Hidup Berdasarkan Sistem Klasifikasi.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.

Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.

Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu (Ancient Time, BC) . Ahli filosof Yunani, Aristotle (384-322 BC) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.

Perkembangan Klasifikasi

1. Sistem Klasifikasi Pra-Linnaeus

Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan melihat kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup (morfologi). Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok seperti konsep Aristoteles yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan. Hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok tersendiri. Selain itu hewan juga dikelompokkan berdasarkan kegunaannya masing-masing. Pengelompokan hewan didasarkan pada ciri-ciri lalu ditentukan macamnya dan diberikan nama sesuai dengan isyarat yang dimiliki. Proses-proses ini dilakukan tanpa kesadaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada masa pra-Linnaeus juga belum ada publikasi tentang klasifikasi hewan.

2. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom

  • Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
  • Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.

3. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom

  • Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
  • Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
  • Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)

Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kerajaan: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena dasar inilah, Ernst Haeckel pada tahun 1866 menyarankan adanya kerajaan ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kerajaan ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Protista adalah organisme yang memiliki sifat-sifat tumbuhan dan hewan sekaligus.

Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya.

4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom

  • Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
  • Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
  • Kingdom Protista
  • Kingdom Monera·Kingdom Fungi (Dunia Jamur)

Ada dua tokoh yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi sistem 4 kingdom yaitu Copeland dan Whittaker. Hanya saja dasar yang digunakan oleh keduanya berbedasehingga dihasilkan klasifikasi makhluk hidup yang berbeda pula. Copeland membagi menjadi empat Kingdom yaitu Monera, Protoctista, Metaphyta dan Metazoa. Monera adalah organisme yang belum memiliki membran inti dan membran organel sel atau bersifat prokariotik.

Berbeda dengan Protista/Protoctista yang bersifat Eukariotik. Metaphyta adalah tumbuhan yang mengalami masa perkembangan embrio, begitu juga Metazoa adalah kelompok hewan yang mengalami masa perkembangan embrio dalam siklus hidupnya. Sedangkan Whittakers membagi hewan menjadi beberapa kingdom: Animalia, Plantae, Fungi dan Protista.

Fungi dijadikan kingdom tersendiri karena fungi memiliki perbedaan dari tumbuhan. Fungi bukan organisme autotrof layaknya tumbuhan melainkan organisme yang heterotrof yaitu tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang binatang lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya (absorbsi)ke dalam sel.

5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969 dengan mencirikan masing-masing kingdom sebagai berikut :

  • Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
  • Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
  • Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
  • Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
  • Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler

Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumny. Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi ini, yaitu belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya.

6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom

  • Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
  • Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
  • Kingdom Protista
  • Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
  • Kingdom Eubacteria
  • Kingdom Archaebacteria

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini lebih menyerupai  eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria. Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera.

7. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom

  • Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
  • Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
  • Kingdom Protista (Protozoa)
  • Kingdom Chromista
  • Kingdom Eumycota
  • Kingdom Eubacteria
  • Kingdom Archaebacteria

Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria.

Disini terdapat kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari kingdom sebelumnya.

sumber:http://staff.unila.ac.id/janter/2012/10/03/klasifikasi_makhluk_hidup/#:~:text=Klasifikasi%20adalah%20pengelompokan%20aneka%20jenis%20hewan%20atau%20tumbuhan%20ke%20dalam%20kelompok%20tertentu.&text=Prinsip%20dan%20cara%20mengelompokkan%20makhluk,anggotanya%20memiliki%20banyak%20persamaan%20ciri.

LATIHAN:

1. JELASKAN SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP !

2. SEBUTKAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP 5 KINGDOM!

3.CONTOHKAN YG TERMASUK:

   A.MONERA

   B.PLANTAE

Rabu, 26 Agustus 2020

MEMBEDAKAN MAKHLUK HIDUP DAN TAK HIDUP

 

Di zaman yang sudah serba canggih ini, dimana peran manusia di beberapa aktifitas mulai tergantikan oleh robot-robot. Jenis dan bentuk robot ini sangat beragam, bahkan ada yang menyerupai manusia. Tidak hanya menyerupai bentuk atau wajah, kemampuannya pun juga tidak kalah dengan manusia.

Lihat saja informasi tentang robot-robot yang diperkenalkan untuk meramaikan acara Olimpiade 2020 di Jepang. Ada yang berbentuk robot humanoid sampai ada yang bisa memberikan ekspresi kepada orang yang sedang ada di dekatnya, bahkan merespon mereka dengan memberi salam, seperti si maskot robot yang bernama Miraitowa dan Someity.

Miraitowa dan Someity

Lantas, apakah dengan kemampuan para robot itu yang menyerupai fisik dan tingkah laku manusia, membuat mereka tergolong ke dalam makhluk hidup? Untuk bisa memastikannya, kita perlu tahu dulu ciri-ciri yang membuat suatu benda atau makhluk, bisa disebut makhluk hidup.Manusia, hewan, dan tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup. Kenapa begitu, karena mereka mempunyai kesamaan, antara lain:1. BergerakSetiap makhluk hidup dapat bergerak, artinya mereka dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Manusia dan hewan umumnya bergerak dengan bantuan kaki yang dimilikinya. Lalu, bagaimana dengan tumbuhan? Bergeraknya tumbuhan tidak seperti manusia dan hewan. Mereka umumnya bergerak karena dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Misalnya, tanaman-tanaman yang tumbuh di hutan yang lebat hingga sinar matahari hanya bisa menyinari sebagian area saja. Batang tanaman-tanaman tersebut akan menjulur ke arah area yang terkena sinar matahari.

Tumbuhan bergerak ke arah datangnya sinar matahari

2. Membutuhkan makanan

Setiap makhluk hidup juga membutuhkan makanan. Tujuan makhluk hidup mengonsumsi makanan adalah agar mereka memperoleh energi. Energi yang diperoleh tadi mereka gunakan untuk beraktifitas, salah satunya yaitu untuk bergerak tadi.

3. Membuang zat-zat sisa

Makanan yang dimakan oleh makhluk hidup, selanjutnya akan dicerna untuk mendapatkan sari-sari makanan yang diperlukan oleh tubuh. Sisa-sisa hasil pencernaan makanan tadi tidak diperlukan oleh tubuh, sehinga perlu dibuang. Pada manusia dan hewan, zat sisa dikeluarkan dalam bentuk feses, air seni, maupun keringat. Pada tumbuhan, zat sisa dapat berupa uap air, oksigen, atau getah.

4.    Bernapas

Bernapas artinya mengambil zat oksigen (O2) yang nantinya diperlukan untuk makhluk hidup. Bagi manusia dan hewan, oksigen diperlukan untuk kerja otaknya dan membantu dalam sistem peredaran darah. Bagi tumbuhan, oksigen diperlukan dalam aktifitas metabolismenya.

5. Tumbuh dan berkembang

Pada tanaman yang berbuah, pertumbuhan dan perkembangannya akan menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk memperoleh energi.

6. Berkembang biak

Berkembang biak adalah cara agar makhluk hidup dapat mempertahankan eksistensinya di muka bumi ini. Saat ini tidak sedikit spesies hewan dan tumbuhan yang sudah terancam punah. Salah satu penyebabnya adalah mereka suka dieksploitasi secara besar-besaran. Artinya, mereka sering diburu tanpa memerhatikan sisa jumlah populasinya saat ini. Ditambah lagi, proses perkembangbiakannya butuh waktu cukup lama, sehingga untuk menambah populasi butuh waktu yang panjang.

7. Peka terhadap rangsangan

Peka terhadap rangsangan artinya saat kita menerima rangsangan, maka ada reaksi yang timbul terhadap rangsangan tersebut. Misal, saat tangan dicubit, reaksi kita adalah menarik tangan dan berteriak ‘Aww!’. Contoh reaksi terhadap rangsangan pada tumbuhan misalnya daun-daun pada tumbuhan putri malu menguncup saat disentuh.

Tumbuhan putri malu

8. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan (beradaptasi)

Seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa makhluk hidup perlu dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya agar mereka bisa bertahan hidup. Kalau mereka tidak bisa bertahan hidup, maka mereka akan mati, dan lambat laun bisa jadi terancam punah juga.Nah, kembali ke cerita awal tadi, maka dari sekian persyaratan sehingga sesuatu bisa disebut makhluk hidup, jika ada satu saja syarat yang tidak terpenuhi, kita tidak menggolongkannya ke dalam makhluk hidup, atau kita akan menyebutnya benda tak hidup.Sekarang mari kita periksa, apakah robot termasuk makhluk hidup atau benda tak hidup. Robot-robot canggih yang ada saat ini dapat melakukan beberapa ciri-ciri makhluk hidup, seperti bergerak, peka terhadap rangsangan, menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Namun selain dari itu, robot tidak membutuhkan makanan, tidak bernapas, bahkan tidak tumbuh dan berkembang, apalagi berkembang biak. Jadi, pastilah robot tidak dikategorikan sebagai makhluk hidup, atau kita sebut sebagai benda tak hidup.Jika kalian pernah menonton film Bicentennial Mani-RobotRobocop, atau Terminator, dimana robot bisa berinteraksi, berekspresi, merespon lawan bicaranya, sampai memiliki jantung dan otak seperti manusia, bahkan menikah, perlu diingat bahwa itu semua hanya karya fiksi belaka. Dan sekali lagi, mereka adalah robot, dan robot termasuk benda tak hidup.Jadi, lain kali kalau kalian menemukan sesuatu, dan ragu sesuatu tersebut termasuk makhluk hidup atau bukan, tinggal kalian periksa apakah memenuhi kedelapan syarat sebagai makhluk hidup atau tidak ^_^( https://sainspedia.xyz/post/view/cara-membedakan-makhluk-hidup-dengan-benda-tak-hidup)

LATIHAN:

1. Jelaskan cara membedakan antara makhluk hidup dan tak hidup!

2. contohkan: makhluk hidup! 5 saja!

3.Contohkan yang termasuk makhluk tak hidup! 4 saja!

Rabu, 05 Agustus 2020

BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (A.CIRI-CIRI BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR)

Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar :
3.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati.
4.2. Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati.
A. CIRI-CIRI BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR
Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Mobil, motor, sepeda,sepatu, pensil, udara, papan tulis merupakan bentuk benda. Setiap jenis bendamempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lain. Makhluk hidup dan benda tak hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan adanya ciri-ciri kehidupan seperti bergerak, bernapas, tumbuh dan berkembang, memerlukan nutrisi, reproduksi Benda mati tidak memiliki ciri-ciri tersebut.


Sebelum masuk ke materi karakteristik makhluk hidup, ada pertanyaan untuk kamu, nih. Pertanyaan ini untuk menguji seberapa pekanya kamu terhadap lingkungan sekitar kamu. Oke, pertanyaannya, kamu percaya nggak kalau tanah itu bisa meluas dengan sendirinya? 

Misalnya, di rumah kamu ada lahan ukuran 1 meter dikali 2 meter untuk menanam tumbuh-tumbuhan. Nah, kalau didiemin selama beberapa tahun, percaya nggak kalau tanah itu bisa melebar dan meluas dengan sendirinya? Percaya nggaaakEnggak? Serius nggak percaya? Yaudah, sebelum membaca penjelasannya, kamu kunci dulu jawabannya buat kamu tulis di kolom komentar ya, biar kita tau jawaban kamu apa, hihihi.

Oke, sekarang kita masuk ke materi. Apa benar tanah bisa berkembang dan meluas dengan sendirinya? TIDAK. Karena tanah bukanlah makhluk hidup. 

Nah, dalam materi IPA atau lebih spesifiknya biologi, terdapat 2 jenis komponen. Yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Tanah, adalah contoh dari komponen abiotik. Apa sih komponen abiotik itu? Komponen abiotik adalah komponen yang menyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda yang tak hidup. 

Komponen abiotik ini menjadi medium atau substrat yang menunjang kehidupan organisme. Kok bisa menunjang? Lho iya, karena komponen abiotik ini memiliki kandungan-kandungan yang dibutuhkan oleh organisme, salah satunya kandungan kimia. Atau bisa dikatakan bahwa komponen abiotik ini menunjang keberlangsungan hidup dari komponen biotik.

Apa itu komponen biotik? Komponen biotik adalah semua jenis makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem. Nah, komponen biotik ini terbagi lagi menjadi 3 golongan. Pertama itu golongan produsen, yaitu seluruh organisme yang mampu membuat makanannya sendiri.

Kedua, golongan konsumen, yaitu golongan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Nah, yang ketiga adalah golongan pengurai. Wih, apatuh pengurai? Nah, ini bisa jadi jawaban buat kalian yang suka bingung kenapa bangkai hewan atau sisa-sisa tumbuhan bisa hilang, hilang, bener-bener hilang dalam beberapa waktu.

Jadi, hilangnya bangkai itu adalah ulahnya si pengurai ini. Gimana caranya? Mereka melakukannya dengan cara melakukan dekomposisi sisa-sisa organisem yang telah mati atau disebut detritus. Nah, karena mereka memakan detritus, pengurai ini disebut juga sebagai detritivora. 

Karena mereka merombak sisa produk organisme-organisme yang mati dengan enzim pencernaan yang dimilikinya, akhirnya mereka dapat memperoleh makanan. 

Wah wah wah, kalau aja tanah beneran bisa meluas dengan sendirinya, pasti bahagia banget tuh. Gimana nggak bahagia, tanah itu kan punya manfaat banyak bagi kehidupan mahkluk hidup. Mau bikin rumah aja kita butuh punya tanah, mau nanam pohon juga butuh tanah, banyak deh gunanya.

Ngomong-ngomong soal makhluk hidup, di sini kita juga akan menjelaskan tentang karakteristik makhluk hidup. Dengan kamu mengetahui karakteristik juga ciri-ciri makhluk hidup, kamu jadi bisa menentukan seperti apa sih persamaan dan perbedaan makhluk hidup dan benda mati itu. Mau tau? Yuk, simak penjelasaannya.

Setiap makhluk hidup pasti bergerak. Manusia dapat berjalan dan berlari, begitu pula dengan hewan. Tanaman sendiri memiliki pergerakan khusus yang mengikuti cahaya matahari. Tipe pergerakan itu disebut fototropisme.

Bernapas adalah cara makhluk hidup untuk mendapatkan energi dari pemecahan makanan. Bernapas akan memasok oksigen ke dalam tubuh makhluk hidup. Oksigen tersebut penting untuk metabolisme tubuh karena dapat menghasilkan energi bagi tubuh. Nah, manusia dan hewan darat bernapas dengan paru-paru. Ikan bernapas dengan insang, sedangkan tanaman bernapas dengan mulut daun (stomata).


Semua makhluk hidup membutuhkan makan sebagai sumber energi. Ada 2 macam cara mendapatkan makanan bagi makhluk hidup, yaitu autotrof dan heterotrof. Cara makan autotrof berarti dapat menghasilkan makanan sendiri. Contohnya, seperti tanaman yang mendapatkan makanan dari fotosintesis. Sementara itu, heterotrof berarti tidak dapat menghasilkan makanan sendiri, seperti manusia dan hewan.

Semua makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, seperti yang kamu alami saat ini. Tinggi badan kamu sekarang tidak seperti pada saat masih SD 'kan? Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat ditandai dengan tinggi, berat, dan volume. Namun, pertumbuhan berbeda dengan perkembangan. Perkembangan adalah fase makhluk hidup menjadi dewasa, contohnya seperti pubertas.

karakteristik-makhluk-hidup

 Pertumbuhan anak. (Sumber: inside.akronchildrens.org)

Pubertas pada manusia menandakan bahwa telah terjadi kematangan secara seksual. Itu juga terjadi pada makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup akan terus berkembang biak atau bereproduksi untuk menghasilkan keturunan. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan jenis dari makhluk hidup tersebut agar tidak punah.

Ini merupakan ciri-ciri makhluk hidup yang mengandalkan pada indera-indera yang ada pada tubuhnya. Misalnya, kulit kita pasti peka terhadap sentuhan, dingin, panas, dan sebagainya. Tanaman juga dapat bereaksi ketika mendapatkan rangsangan. Contohnya adalah tanaman Mimosa Pudica atau putri malu. Daun-daunnya akan segera menutup apabila kita menyentuhnya.

Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Fungsi dari metabolisme adalah untuk mendapatkan energi atau mengeluarkan racun dari tubuh. Contoh dari proses metabolisme pada tubuh manusia adalah ekskresi. Hasil ekskresi dapat berupa keringat dan urin.

Penulis Arum Sutrisni Putri | Editor Arum Sutrisni Putri KOMPAS.com - Ciri-ciri dari benda-benda di lingkungan sekitar adalah sifat atau ciri yang membedakan setiap jenis benda dari jenis benda lain. Ciri-ciri benda Mengutip Kemdikbud RI, di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Contoh: rumah, mobil, motor, sepeda, buku, sepatu, pensil, papan tulis, udara dan lain-lain. Setiap jenis benda tersebut mempunyai sifat atau ciri yang membedakan dari jenis benda lain. Benda-benda di alam semesta sangat bervariasi dan berbeda-beda. Benda-benda di sekitar dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri. Ciri-ciri benda adalah: Bentuk benda berbeda-beda; Ukuran benda berbeda-beda; Warna benda berbeda-beda; Keadaan permukaan benda berbeda-beda; Bahan penyusun benda berbeda-beda. Baca juga: Ciri-ciri Khusus Kelelawar Penjelasan Mempelajari ciri-ciri dari benda-benda di lingkungan sekitar kita sangat penting. Karena untuk mengetahui dan menjelaskan klasifikasi benda dan klasifikasi makhluk hidup. Segala sesuatu di sekitar kita terdiri atas benda-benda. Contoh udara yang kita hirup saat bernafas, air yang biasa kita minum, atau uang logam yang digunakan saat jajan. Benda-benda tersebut tersusun dari zat-zat. Contoh air (H2O) adalah zat cair yang tersusun atas 2 atom hidrogem (H) dan 1 atom oksigen (O). Udara adalah gas oksigen. Uang logam adalah zat padat dari campuran tembaga dan perunggu. Secara garis besar, benda-benda di alam semesta ini terdiri atas makhluk hidup dan benda tak hidup yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Contoh makhluk hidup adalah manusia, hewan dan tumbuhan. Contoh benda tak hidup adalah robot, meja, sepatu. Baca juga: Ciri-ciri Khusus Cicak Mempelajari karakteristik makhluk hidup dan benda-benda tak hidup yang ada di lingkungan sekitar sangat penting. Apa pentingnya? Yaitu bermanfaat untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup dan klasifikasi benda. Contoh meja belajar yang terbuat dari kayu berbeda dari tumbuhan. Tumbuhan berbeda dengan hewan seperti kucing dan anjing. Alam semesta termasuk bumi mengandung air, udara, hutan, batuan dan berbagai macam mineral. Maka kita harus mempelajari karakteristik (ciri-ciri) benda-benda di sekitar. Kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari benda-benda tersebut.

LATIHAN:

1Jelaskan ciri-ciri benda di lingkungan sekitar!

2.jelaskan :

   a.komponen biotik

   b.komponen abiotik

3.Jelaskan ciri-ciri makhluk hidup! (5 saja)

Minggu, 19 Juli 2020

Bab 1 Objek IPA dan Pengamatannya: A. PENYELIDIKAN IPA


A. Penyelidikan IPA.....................................................
  Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan  sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain sebagai berikut :
1. Pegamatan 
    Menggunakan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.
2. Membuat inferensi     = Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan.
3. Mengomunikasikan   = mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan.
- Penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan pengetahuan yang demikian kompleks. Pengetahuan tersebut digolongkan mejadi 4, yaitu :
1. Fisika   = Mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya meteri, energy, gaya, gerak,                            panas, cahaya, dan berbagai gejala lam fisik lainnya.
2. Kimia   = Meliputi penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat.
3. Biologi = Menpelajari tentang system kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan                                lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
                 = Mempelajari asal mula bumi, perkembangan dan keadaan saat ini, bintang bintang,                           planet planet, dan berbagai benda langit lainnya.
A.  Besaran
-     Besaran Fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan sengan angka.
-     Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu.
-     Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
      Misal : Volume (m3), luas (m2), kecepatan (m/s), gaya (N), tekanan (N/m2), percepatan (m/s2)
-     Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
      Contoh : Gaya, kecepatan, berat.
-     Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki nilai saja.
      Contoh : Panjang, luas, waktu, suhu.
B.  Satuan
-     Satuan adalah alat pembanding dalam pengukuran.
-     Satuan baku adalah satuan yang hasil pengukurannya sama untuk setiap orang dan diakui secara      internasional.Contoh : kg, gram, cm, m, km, liter, oC.
-     Satuan tidak baku adalah satuan yang hasil pengukurannya tidak sama untuk setiap orang dan         tidak diakui sacara internasional. Contoh : Jengkal, kaki, gayung, hasta, depa.
C. Macam macam alat ukur.
     1.   Panjang
          a. Mistar dengan ketelitian 1mm.
          b. Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm.
     c. Mikrometer skrup dengan ketelitian 0,001mm.
    2.   Massa
         a. Neraca pasar/timbangan.
         b. Neraca dua lengan.
         c. Neraca tiga lengan/neraca O hauss.
        d. Neraca kamar mandi.
   3.   Waktu.
         a. Arloji.
         b. Jam pasir.
         c. Jam matahari.
         d. Stop wacth.
   4.   Volume.
          a. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya teratur digunakan rumus volume benda.
          b. Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur digunakan gelas berpancur                 dan   gelas ukur yang berisi air.
-     Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.
-     Mengukur adalah membandingkan besaran dengan besaran sejenis sebagai satuan.

B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan ........

Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Satuan adalah sesuatu untuk membandingkan ukuran suatu besaran. Misalnya, saat melakukan pengukuran panjang meja dengan menggunakan jengkal. Maka, pengukuran tersebut dilakukan dengan membandingkan panjang meja dengan panjang jengkal. Jengkal dipakai sebagai satuan pengukuran, misalnya panjang meja sama dengan 6 jengkal. Jika ada 3 teman yang melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing, tentu hasilnya berbeda-beda.
Untuk itulah diperlukan satuan yang disepakati oleh semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku. Satuan baku merupakan satuan yang digunakan secara umum di seluruh dunia, misalnya meter inchi, gallon, mil, dan sebagainya yang banyak digunakan seluruh dunia. Sedangkan jengkal, depa merupakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku satuan yang digunakan masyarakat setempat, sehingga nilainya berbeda untuk tiap daerah dan tiap orang yang mengukur.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Sistem internasional (si) merupakan sistem satuan yang digunakan di seluruh dunia.  Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites.
Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan, seperti kilometer. Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi.
Awalan Satuan (dalam SI) dan Kelipatannya
No.AwalanSimbolKelipatan
1.TeraT1012
2.GigaG109
3.MegaM106
4.kilok103
5.hektoh102
6.dekada10
7.desid10-1
8.sentic10-2
9.milim10-3
10.mikroμ10-6
11.nanon10-9

Sistem Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti ditunjukkan pada tabel di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mwatt berarti sama dengan 500.000.000 watt. Jadi, penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain.
*Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan satuan. Besaran ada 4 macam yaitu Besaran Pokok, Besaran Turunan, Besaran Vektor dan Besaran Skalar.Besaran Pokok adalah besaran asli yang satuannya didefinisikan tersendiri dan telah ditetapkan terlebih dahulu daripada besaran yang lain. Besaran Pokok meliputi : panjang (l : huruf L kecil), massa (m), waktu (t), suhu (T), kuat arus listrik (I) dan intensitas cahaya (J).Panjang adalah jarak antara 2 titik, massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda, waktu adalah selang antara 2 kejadian atau 2 peristiwa, suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada kawat penghantar dalam rentang waktu tertentu .Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran Turunan meliputi : luas (L), volume (V), massa jenis (r), kecepatan (v), berat (W), berat jenis (S) dan percepatan (a).Besaran Turunan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
Adapun Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki nilai dan satuan. Besaran Skalar meliputi : panjang, massa, waktu, dan suhu.Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai, satuan dan arah. Besaran Vektor meliputi : gaya, kecepatan, percepatan dan berat.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya menjadi dasar penentuan satuan besaran lain.
a. Panjang
Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon. Untuk keperluan sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar. Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan
Berdasar tabel tersebut:
» 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m)
» 1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m
Sebaliknya, diperoleh
» 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km
» 1 m = 100 cm
Beberapa alat pengukur panjang misalnya pita ukur atau metlin, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung. Meteran gulung dan penggaris mampu mengukur paling kecil 1 mm, tetapi jangka sorong mampu mengukur sampai 0,1 mm. Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran.
b. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa benda. Dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk massa. Namun, sesungguhnya massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari berat dia saat di bumi.
Dalam SI, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat menggunakan satuan newton (N). Satu kilogram standar (baku) sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis. Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4°C.
Massa suatu benda dapat diukur dengan neraca lengan, sedangkan berat diukur dengan neraca pegas. Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih praktis, yaitu neraca digital. Pada neraca digital, hasil pengukuran massa langsung muncul dalam bentuk angka dan satuannya. Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain. Misalnya, gram (g) dan milligram (mg) untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw)untuk massa-massa yang besar.
» 1 ton = 10 kw = 1.000 kg
» 1 kg = 1.000 g
» 1 g = 1.000 mg
Untuk menimbang massa benda dengan neraca Ohaus, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut.
  • Kalibrasikan neraca hingga posisi lengan mendatar, saat semua beban geser diangka 0 dengan cara memutar skrup kalibrasi.
  • Geser-geser beban geser sehingga seimbang, mulailah dengan beban geser yang paling besar.
  • Baca hasilnya dengan cara menjumlahkan
neraca ohaus
c. Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan akhir gerak. Waktu dapat diukurdengan jam tangan atau stopwatch.
Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasar jam atom ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad.
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon
Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, dapat digunakan satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (μs).
Panjang, massa, dan waktu merupakan besaran pokok. Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok seperti Tabel di bawah ini.
No.Besaran PokokSatuanSimbol Satuan
1.Panjangmeterm
2.Massakilogramkg
3.Waktusekons
4.Kuat ArusampereA
5.SuhukelvinK
6.Jumlah Zatmolmol
7.Intensitas Cahayacandelacd
Besaran Turunan
Besaran-besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabeldi atas, tergolong sebagai besaran turunan. Misalnya, luas ruang kelas. Jika ruang kelas berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Maka, luas dalam SI memiliki satuan meter x meter, atau meter persegi (m²)
a. Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.
b. Volume
Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya  balok, dapat ditentukan dengan mengukur terlebih dulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok menggunakan satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm³). Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh bersatuan meter kubik (m²).
Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh karena itu, jika zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume zat cair dapat dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut.
c. Konsentrasi Larutan
Salah satu besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K) . Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Edo melarutkan 20 gram gula ke dalam 2 liter air. Berapakah konsentrasi larutan gula yang terbentuk dalam satuan g/L?. Pada contoh larutan tadi, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi dengan volume air (zat pelarut) yaitu
K =Massa terlarut = 20 gram = 10 gram/liter
Volume pelarut2 liter
d. Laju Pertumbuhan
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman. Misalkan, menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanamanmu 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Maka dapat ditentukan laju pertumbuhan jagung itu, yakni
Laju pertumbuhan =Pertambahan tinggi = (60-20 cm) =40 = 4 cm/hari 
Selang Waktu1010

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran.
Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
 Satuan Baku dan Tidak Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.

Alat Ukur

Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Alat Ukur Panjang

1. Mistar
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
2. Jangka Sorong
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam, maupun diameter dalam tabung.
Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis, misalkan plat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm

Alat Ukur Massa

1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.
3. Neraca Analitis Dua Lengan
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian 0,001 gram.
4. Neraca Pasar
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.

Alat Ukur Waktu

1. Arloji
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon
2. Stopwatch
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon
3. Jam Matahari
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini, orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk waktu.
ALAT UKUR SUHU
Suhu merupakan keadaan panas atau dinginnya suatu benda atau lingkungan. Mengetahui suhu sangat penting agar manusia tau apa yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, alat ukur suhu dibutuhkan agar manusia bisa mengetahui suhu sesuatu dengan tepat.
Alat ukur suhu yang lebih dikenal dengan termometer ini mempunyai beberapa macam berdasarkan fungsi maupun bahan yang digunakan di dalamnya. Berikut delapan jenis termometer yang banyak digunakan.

1. Termometer Klinis


alat ukur suhu
omirantisuryarini.blogspot.com

Termometer ini mungkin menjadi jenis dari termometer yang paling sering anda jumpai. Hal ini karena memang termometer klinis merupakan jenis termometer yang digunakan oleh dokter.
Biasanya alat ukur suhu tubuh dengan skala 35°C sampai 42°C ini digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit.
Biasanya terdapat lekukan sempit yang ada di atas wadahnya agar saat termometer diangkat suhu di termometer tidak berubah.

2. Termometer Laboratorium

Merupakan termometer yang menggunakan air raksa maupun alkohol sebagai petunjuk suhunya. Termometer laboratorium merupakan alat ukur suhu air, baik itu air panas maupun air dingin.
Untuk membuat termometer ini menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu, maka pipa yang digunakan berukuran kecil.
Selain itu, biasanya dinding termometer akan dibuat menjadi setipis mungkin.

3. Termometer Ruang

Merupakan alat ukur suhu udara pada suatu ruangan dan biasanya diletakkan pada dinding. Prinsip kerjanya tak jauh berbeda dengan termometer lainnya, karena juga menggunakan air raksa.
Perbedaannya hanyalah terdapat pada skala dari termometer ini, yaitu berkisar antara suhu -50°C sampai 50°C.
Termometer jenis ini banyak dijumpa di perkantoran dan juga industri, walau ada juga yang menggunakan di rumah pribadi.

4. Termometer Digital

Jenis termometer yang satu ini merupakan perwujudan dari perkembangan zaman dan teknologi pada saat ini.
Prinsip kerjanya sama dengan jenis termometer lainnya yang menggunakan bahan logam sebagai pengkuru suhunya.
Cara kerjanya yaitu memanfaatkan sifat logam yang akan memuai saat suhu panas dan menyusut ketika suhu dingin.
Perubahan tersebut yang diterjemahkan dan kemudian ditampilkan dengan bentuk angka sehingga bisa langsung terbaca.

5. Termometer Bimetal

Termometer yang satu ini menggunakan zat padat sebagai pengukur suhunya, yaitu menggunakan bahan logam.
Prinsip kerja thermometer jenis ini adalah logam akan memuai saat suhu panas dan akan menusut saat suhu dingin.
Alat ukur ini mempunyai dua logam yang bisa memuai dengan berbeda yang dikeling menjadi satu.

6. Termometer Inframerah

Alat ukur suhu selanjutnya merupakan termometer inframerah yang bisa mendeteksi temperatur secara optik.
Radiasi dari energi sinar inframerah ini diukur dan disajikan menjadi suatu suhu. Dengan menggunakan termometer ini anda dapat mengukur suhu dengan waktu yang relatif cepat dan juga cermat.
Selain itu, anda juga bisa mengukur suhu benda di kejauhan tanpa harus menyentuhnya.

7. Termometer Termokopel

Termokopel menggunakan logam jenis konduktor yang berbeda sebagai sensor suhunya yang nantinya digunakan sebagai pendeteksi dan pengukur suhu.
Dua logam konduktor tersebut ujungnya akan digabungkan sehingga dapat menimbulkan efek Termo-Elektrik.
Jenis termometer yang satu ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu peralatan elektronik ataupun listrik.

8. Termometer Six Bellani

Untuk sensor suhunya, termometer yang satu ini bisa dibilang cukup unik, karena menggunakan dua cairan sekaligus.
Dua cairan tersebut adalah air raksa dan juga alkohol yang digunakan secara bersama sama pada satu termometer.
Hal ini membuat termometer six bellani bisa menunjukkan suhu tertinggi dan terendah dalam waktu tertentu. Itulah mengapa Termometer ini juga disebut dengan Termometer maksimum – minimum.
Nah, sekarang anda tak perlu bingung lagi apabila menemukan alat ukur suhu yang berbeda dari yang anda temui di rumah sakit.
Karena memang termometer tak hanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh saja, melainkan berbagai suhu lainnya.
ALAT UKUR KUAT ARUS LISTRIK
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran – besaran listrik yang mengalir seperti hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I),  Beda Potensial listrik (V), Daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yang digunakan yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.
Berikut adalah alat-alat ukur listrik dan fungsinya yang sering digunakan :
1. Amperemeter
Amperemeter_inbo_4e084ac84ff64_1
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus  DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus yang mengalir pada sebuah penghantar dengan memakai Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.
2. Ohm meter
ohm
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada sebuah hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
3. Voltmeter
volt
Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berfungsi sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode.
4. Wattmeter
watt
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5.Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. Namun, dari kedua jenis multimeter tersebut dapat mengukur listrik AC maupun DC.
6. Megger
meeger
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah. Megger ini sering digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
b. Kabel tegangan tinggi dan rendah
c. Transformator.
7. KWH Meter
kwh
Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari suatu  KWH Meter merupakan kumparan tegangan , kumparan arus , piringan aluminium , magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
8. Oscilloscope (Osiloskop)
oscilloscope
Osioloskop ialah alat ukur yang dapat menunjukkan terhadap Anda ‘gambaran atau bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama halnya dengan penggambaran pada layar televisi. Osioloskop terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah katode ( electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut dengan Electrone Gun. Elektron – elektron disebut pancaran sinar katode karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan osioloskop disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO

LATIHAN:
1. Sebutkan yang termasuk besaran pokok !
2. Sebutkan yang termasuk besaran turunan !
3. Bagaimana ketelitian dari jangka sorong dan mikrometer sekrup sebagai alat ukur !
4. Sebutkan alat ukur :
    a.Panjang
    b.Massa
    c.Waktu
    d. Suhu