Selasa, 01 Oktober 2013

HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP BAB 5

HUBUNGAN SESAMA MAKHLUK HIDUP DAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA
A. Hubungan Khas Antarmakhluk Hidup
Kehidupan semua makhluk hidup dapat berlangsung karena adanya
dukungan dari lingkungan sekitarnya. Hubungan tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain. Hubungan khas antar makhluk hidup seperti
ini disebut simbiosis.
1. Hubungan Antarmakhluk Hidup
Dalam suatu lingkungan ada berbagai macam hubungan
antarmakhluk hidup. Ada hubungan yang saling menguntungkan dan
ada pula hubungan yang tidak saling menguntungkan. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan uraian berikut ini.
a. Simbiosis Mutualisme
Kamu tentu pernah melihat seekor lebah yang sedang hinggap
di atas bunga untuk menghisap madu. Pada waktu lebah hinggap di
bunga kaki-kaki lebah menyentuh serbuk sari bunga sehingga kaki
yang ditempeli serbuk sari tersebut akan menempel pada putik
apabila lebah bergerak di sekitar bunga. Serbuk sari kemudian
bertemu dengan putik maka terjadilah penyerbukan.
Setelah terjadi proses penyerbukan maka terjadilah proses
pembuahan. Kerjasama yang terjadi antara bunga dan lebah ini
disebut simbiosis mutualisme. Contoh lainnya adalah burung jalak
yang memakan kutu di punggung kerbau.

antara bunga dan lebah
b. Simbiosis Parasitisme
Ada kalanya hubungan antarmakhluk yang satu diuntungkan dan
yang lainnya dirugikan. Pernahkah kalian melihat tanaman tali putri
melilit pada tanaman pagar? Bagaimanakah keadaan induk tanaman
tersebut? Apakah mereka dapat tumbuh subur? Dapatkah kamu
menjelaskannya? Hubungan antar makhluk hidup yang salah satunya dirugikan disebut simbiosis parasitisme. Contoh lainnya dapat kamu temukan pada pohon mangga yang ditempeli benalu.
Benalu termasuk tumbuhan parasit, benalu hidup pada tumbuhan
atau makhluk hidup lain sehingga merugikan makhluk hidup yang
ditumpanginya. Tumbuhan yang ditumpangi benalu disebut tumbuhan inang.

c. Simbiosis Komensalisme
Hubungan antarmakhluk hidup dimana yang satu diuntungkan
sedang yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan disebut
simbiosis komensalisme. Misalnya ikan hiu dengan ikan remora. Pada
saat ikan hiu memperoleh makanan sisa-sisa makanan tersebut
dimakan oleh ikan remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan
dari ikan hiu. Sedangkan ikan hiu tidak dirugikan dengan keberadaan
ikan remora.

Salah satu contoh simbiosis komensalisme
2. Hubungan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Suatu jenis burung yang buas memangsa ulat di pohon secara tidak
langsung membantu tumbuhan yang daunnya menjadi makanan ulat.
Apabila burung pemangsa jumlahnya berkurang maka jumlah ulat
semakin banyak dan tumbuhan yang menjadi makan ulat menjadi
berkurang. Dengan demikian, secara tidak langsung antara burung
dengan tumbuhan terdapat bentuk saling ketergantungan. Kotoran cacing tanah akan menjadi humus yang diperlukan bagi tumbuhan. Sementara, daun-daun tumbuhan yang berjatuhan dan membusuk menjadi bahan makanan cacing tanah. Contoh di atas menunjukkan hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan ini disebut ekosistem. Tikus yang ada di sawah memakan padi. Semakin banyak jumlah tikus semakin banyak pula padi yang dimakan oleh tikus. Namun demikian, terdapat hewan yang terbiasa memakan tikus misalnya ular sawah. Ular sawah dapat mengurangi hama tikus.

Cacing tanah dapat membantu
kesuburan tanah
dengan membentuk rongga
B. Rantai Makanan
Hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup dapat berupa
hubungan makan dan dimakan. Hubungan ini akan membentuk rantai makanan

contoh salah satu rantai makanan
C. Jaring-Jaring Makanan
Rumput sebagai produsen tidak hanya dimakan oleh belalang saja, tetapi juga dimakan oleh burung dan hewan lainnya. Ular tidak hanya memakan katak saja tetapi juga memakan tikus, ayam, dan hewan lainnya. Sekumpulan rantai makanan ini saling berhubungan satu dan yang lainnya membentuk jaring-jaring makanan. Contoh jaring-jaring makanan dapat dilihat pada gambar berikut ini

salah satu contoh jaring-jaring makanan
Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan. di antaranya adalah sebagai berikut.
1. padi → tikus → elang → pengurai
2. padi → tikus → musang → elang → pengurai
3. padi → burung → musang → elang → pengurai
4. padi → burung → elang → pengurai
SUMBER 2
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu, hewan piaraan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Pada bab ini kamu akan mempelajari hubungan antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan saling membutuhkan ini menciptakan sesuatu yang khas. Hal tersebut juga menunjukkan betapa Sang maha pencipta telah merancang dan mengatur alam ini dengan sempurna. 

Daftar isi

 [sembunyikan]

A. Hubungan Antarmakhluk Hidup

Amati lingkungan di sekitarmu dengan saksama! Pada beberapa makhluk hidup, terdapat hubungan yang bersifat khusus. Hubungan khusus antarmakhluk hidup disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme. 

1. Simbiosis Mutualisme

Image:simb.JPG

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya, simbiosis antara seekor kerbau dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya kutukutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa untung karena mendapatkan makanan berupa kutu. Contoh lainnya adalah hubungan antara kupukupu atau lebah dengan tanaman berbunga. Kupukupu dan lebah membutuhkan nektar yang terdapat pada bunga sebagai makanannya. Bunga membutuhkan kupu - kupu atau lebah untuk  membantu terjadinya proses penyerbukan.

2. Simbiosis Parasitisme

Image:ralf.JPG

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan makhluk hidup lainnya mengalami kerugian. Misalnya, hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu, bunga raflesia dengan inangnya, dan kutu dengan hewan tempat ia tinggal. Benalu merasa untung karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk, sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu. Bunga raflesia mengisap makanan yang dibuat tumbuhan inangnya. Akibatnya, bunga raflesia dapat tumbuh subur, sedangkan tumbuhan inangnya lamakelamaan akan mati. Kutu memperoleh makanan dengan mengisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya, sedangkan hewan yang dihinggapi merasa gatal di kulit dan pertumbuhannya menjadi tidak sehat.

3. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan pihak lain. Pernahkah kamu mendengar nama ikan hiu dan ikan remora? Simbiosis komensalisme terlihat antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora yang berenang di dekat tubuh ikan hiu akan turut menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan hiu. Sedangkan bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya. Contoh simbiosis komensalisme yang lain adalah hubungan antara tumbuhan paku atau anggrek dengan pohon besar dan anemon laut dengan ikan badut. Coba carilah informasi mengenai hubungan kedua kelompok makhluk hidup tersebut!
Image:inaannang.JPG


B. Rantai Makanan

Kita sering melihat kupu - kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat katak, tikus, atau ular. Apakah hewan - hewan tersebut saling berhubungan? Apa yang terjadi jika padang rumput yang berada di permukaan bumi ini lenyap?
Image:lang.JPG

Apakah yang dimaksud dengan rantai makanan? Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antarmakhluk hidup. Perhatikan Gambar 4.4! padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa waktu burung elang mati, bangkainya membusuk dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu. Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton, yaitu sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayang-layang dalam air. Konsumen I adalah zooplankton (hewan pemakan fitoplankton), sedangkan konsumen II-nya adalah ikan-ikan kecil, konsumen III-nya adalah ikan - ikan sedang, konsumen IV-nya adalah ikan-ikan besar. Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu, konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya. Ada satu lagi komponen yang berperan besar dalam rantai makanan, yaitu pengurai Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat - zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.
Image:ema'.JPG

Image:jend.JPG


C. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Kamu telah memahami hubungan antarmakhluk hidup. Sekarang, kamu akan belajar tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Kesadaran adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat membuat kita lebih menghargai semua ciptaan Tuhan. Kelompok makhluk hidup yang berbeda dan hidup pada suatu tempat akan membentuk komunitas. Misalnya, di dalam komunitas sawah terdapat kelompok makhluk hidup, seperti padi, rumput, tikus, belalang, siput, elang, dan ular. Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antarmakhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan lingkungannya.
Lingkungan ada dua macam, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Misalnya, hewan, tumbuhan, dan manusia. Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri atas benda-benda tak hidup. Misalnya, air, batu, pasir, udara, cahaya matahari, dan tanah.
Image:uuL.JPG

Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungannya. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Jadi, apabila kita menyebut ekosistem sungai, maka berarti di dalamnya terdapat ikan, tumbuhan, air, plankton, cahaya matahari, dan udara. Namun, apabila kita menyebut kominutas sungai, maka hanya terdapat ikan, tumbuhan, dan plankton, tanpa melibatkan air, cahaya matahari, dan udara. Untuk lebih jelasnya tentang ekosistem, baca kembali kolom Jendela Ilmu halaman 64.
Image:sang.JPG

Rantai makanan tidak akan terputus selama semua mata rantai tersedia. Misalnya, rantai makanan di hutan akan terus terbentuk jika ada rumput, rusa, dan harimau. Jika tidak ada rumput, maka rusa akan kelaparan dan kemudian mati. Jika rusa banyak yang mati, maka harimau menjadi kelaparan. Hal ini membahayakan keselamatan hewan ternak dan manusia yang tinggal di tepi hutan. Jika harimau banyak yang mati, maka jumlah rusa tidak terkendali. Hal ini bisa menyebabkan kelaparan karena rumput yang tersedia tidak mencukupi. Jadi, setiap perubahan lingkungan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan.
Image:cingbur.JPG

Contoh lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannnya adalah antara tumbuhan dan cacing. Pernahkah kamu melihat cacing? bagaimana bentuknya? Jijikkah kamu melihatnya? Banyak orang yang jijik melihat cacing. Namun dibalik itu, cacing sangat berjasa besar bagi tumbuhan dan manusia. Cacing adalah hewan yang hidup di dalam tanah. Makanan cacing berupa daun - daun yang telah membusuk. Untuk memperoleh makanannya, cacing membuat lubang - lubang di dalam tanah. Tanpa disengaja, lubang - lubang tersebut memudahkan udara dan air masuk ke dalam tanah. Jadi, cacing sangat membantu dalam penggemburan dan penyuburan tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Tumbuhan yang yang baik akan menghasilkan makanan yang berkualitas. Makanan yang berkualitas sangat diperlukan manusia. Coba carilah contoh lain hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya! Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Ikan di sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan hewan hutan lain membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau, dan rimbun. Tumbuhan di hutan membutuhkan keadaan lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Lingkungan dapat berubah menjadi buruk karena beberapa hal, seperti pencemaran dan kebakaran hutan.

1. Pencemaran

Image:pencud.JPG

Pencemaran dapat terjadi di lingkungan darat, air, dan udara. Pencemaran di darat bisanya menyebabkan tanah tidak subur. Akibatnya tanah tidak dapat ditanami. Pencemaran air merusak kehidupan di air. Tumbuhan, ikan dan semua makluk hidup yang tinggal di air akan mati. Pencemaran udara dapat menimbulkan penyakit saluran pernapasan. Pencemaran yang sering kita jumpai adalah pencemaran air, contohnya sungai. Pencemaran sungai biasanya disebabkan oleh limbah kimia dan sampah yang dibuang ke sungai. Limbah kimia yang dibuang ke sungai menyebabkan kehidupan di sungai terganggu. Bahkan bisa menyebabkan jenis makhluk hidup tertentu musnah. Coba tanyakan kepada orang tuamu, adakah jenis ikan yang dulu mereka temui, tetapi sekarang sudah punah? Selain limbah, adanya sampah menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar. Jika hujan turun, maka air dalam sungai akan meluap karena alirannya tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan bencana banjir. Banjir merusak lingkungan. Akibat banjir, kehidupan makhluk hidup terganggu. Selain itu, sampah yang menggunung juga menyebabkan bau yang tidak sedap. Udara di sekelilingnya menjadi tercemar. Bahkan sungai yang tercemar merupakan sumber dari berbagai penyakit, seperti penyakit kulit dan diare. Oleh karena itu, agar lingkungan menjadi bersih dan sehat, hendaknya jangan membuang sampah di sungai dan tingkatkan program kali bersih (prokasih).

2. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan mengancam banyak kehidupan di hutan. Pohon-pohon yang terbakar akan kering dan mati. Begitu pula dengan hewan-hewan hutan, mereka akan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan. Manusia perlu memelihara dan melestarikan hutan dengan baik karena hutan berguna untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi serta sebagai tempat tinggal hewan. Sebagai pencegah banjir, hutan akan menyerap air hujan yang turun untuk disimpan dalam tanah. Di tempat - tempat tertentu, air akan keluar sebagai mata air. Jika air hujan jatuh di tanah yang gundul, maka aliran air tidak ada yang menahannya. Akibatnya, bila hujan deras, dapat terjadi banjir. Untuk menghindari semua itu, kita dilarang menebang pohon - pohon di hutan secara liar dan melakukan pembakaran hutan. Selain menimbulkan bahaya banjir, pembakaran hutan dapat menimbulkan asap yang mengganggu manusia, hewan, dan lingkungan sekitarnya. Asap juga dapat mengakibatkan penglihatan dan pernapasan menjadi terganggu. Untuk menjaga hutan agar tetap lestari, pemerintah membentuk kesatuan polisi hutan. Petugas ini menjaga agar tidak terjadi penebangan dan perburuan liar, serta pencurian kayu (ilegal logging). Selain itu, polisi hutan juga bertugas melakukan penanganan darurat bila terjadi kebakaran hutan. Maukah kamu menjalankan tugas mulia ini?
Image:nrts.JPG

Image:slsl.JPG



SUMBER 3
Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup disebut simbiosis. Simbiosis ada yang disebut simbiosis mutualisme, simbiois komensalisme dan simbiosis parasitisme.
101_1548
Komensalisme : Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang keduanya tidak diuntungkan juga tidak dirugikan.
Contohnya anggrek menepel pada tanaman lain


kerbau-jalak
Mutualisme : Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan.
Contohnya kerbau dan jalak


daun-benalu
Parasitisme: Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain dirugikan.
Contohnya benalu yang menempel pada tanaman lain
RANTAI MAKANAN
shy_albatross_alicia_carter
Pernahkah kamu melihat di televisi atau melihat secara langsung serangga pemakan daun beterbangan di atas permukaan air? Serangga-serangga yang beterbangan tersebut secara tiba-tiba disambar dan dmakan oleh ikan-ikan kecil yang berada di bawah permukaan air. Namun,
ikan-ikan kecil pemakan serangga itu pun selanjutnya akan di makan oleh ikan yang lebih besar.
Hubungan makan dan dimakan disebut juga rantai makanan, yaitu peristiwa makan dan dimakan antarmakluk hidup. Coba kalian cari contoh rantai makanan yang lain !
HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN
OLYMPUS DIGITAL CAMERA  17kerusakan-hutan
Alam yang indah dapat membuat suasana nyaman. Ini semua adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Di alam terdapat saling ketergantungan antarmakhluk hidup juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang tak hidup. Bagaimana jika lingkungan tempat makhluk hidup rusak? Apakah makhluk hidup juga dapat mempengaruhi keadaan lingkungan?
Hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya akan terganggu jika ada gangguan, seperti penebangan hutan, kebakaran hutan, perburuan hewan secara hewan, atau pencemaran baik udara, air, dan tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar